About

Senin, 30 Januari 2012

Sejarah dan Pengertian Akuntansi



 Pengertian Akutansi

Pengertian akuntansi bagi sebagian besar orang awam, hanya diidentikan dengan sebuah proses pencatatan transaksi keuangan. Padahal, akuntansi sebenarnya lebih dari sebuah proses pencatatan semata. Hal ini sesuai dengan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar akuntansi dunia dan sudah disepakati sebagai sebuah pemikiran ilmiah.

Salah satu pihak yang memberikan pengertian akuntansi adalah American Institute of certified Public Accounts (AICPA). AICPA sendiri adalah sebuah organisasi yang terdiri dari kelompok akuntan publik Amerika yang paling banyak anggotanya.

Jika mengacu pada definisi yang digunakan AICPA tersebut, pengertian akuntansi adalah sebuah seni pencatanan, proses pengelompokan dan pengikhtisaran dengan berdasarkan pada cara-cara yang memiliki makna serta dinyatakan dalam nilai uang. Proses ini mencakup pada semua transaksi serta kejadian yang memiliki sifat keuangan untuk kemudian ditafsirkan maknanya.

Selain AICPA, organisasi akuntansi dari Amerika Serikat lain yang juga memberika pengertian akuntansi adalah American Accounting Association atau AAA. Organisasi ini menyebutkan pengertian akuntansi sebagai suatu tahap pengumpulan, pengidentifikasian, pengikhtisaran dan pembagian yang didapat dari data keuangan untuk kemudian dilaporkan pada pihak yang membutuhkan, sebagai dasar penentuan keputusan ekonomi.

Dari kedua pengertian akuntansi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai pengertian akuntansi secara umum. Akuntansi dapat diartikan sebagai sebuah proses pencatatan, pengklasifikasian, perangkuman pengolahan dan penyajian data dari transaksi serta kejadian yang memiliki keterkaitian dengan aktivitas keuanga. Dengan demikian, hasil dari pelaporan tersebut pada nantinya bisa digunakan sebagai sebuah dasar untuk melakukan penilaian dan penganalisaan tingkat kesehatan keuangan sebuah organisasi. Dan dari hasil kesimpulan tersebut pada nantinya bisa digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan dan untuk aktivitas lain yang membutuhkan.



Sejarah Akuntansi

Akuntan sudah ditemukan sejak tahun 3600 sebelum Masehi. Pertama kali, ilmu tentang akuntansi ini dikenal di kawasan Babilonia, yang ditandai dengan adanya penemuan benda kuno. Penemuan ini adalah sebuah catatan yang terbuat dari tanah liat, dimana di dalamnya terpahat catatan mengenai pembayaran gaji. Selain itu, bukti lain bahwa akuntansi sudah ada pada masa kuno dibuktikan dengan penemuan pencatanan dan sistem kontrol akuntansi yang berada di kawasan Mesir serta Yunani.

Berbagai bukti sejarah tersebut menunjukkan bahwa pada dasanya akuntansi bukanlah sebuah cabang ilmu yang muncul di era modern. Namun, ilmu ini sudah muncul ketika kebudayaan manusia khususnya ilmu pengetahuan masih sangat sederhana. Hanya saja pada masa itu, manusia belum menyebut proses pencatatan transaksi keuangan tersebut dengan nama akuntansi.

Di sisi lain, pada masa kuni tersebut, ilmu akuntansi masih sangat terbatas penggunaannya. Di masa itu, akuntansi hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan pada perusahaan yang dimiliki oleh negara. Sementara untuk sektor swasta, pencatatan tersebut belumlah diperkenalkan.

Keberadaan akuntansi untuk sektor swasta baru dikenal pada tahun 1494. Hal ini diawali di sebuah perusahaan dagang Italia yang menerapkan sistem pencatatan keuangan modern. Sistem tersebut pada saat ini dikenal dengan nama pembukuan berpasangan atau double entry system.

Penemu sistem akuntansi modern ini adalah Lucas Paciolo, yang kemudian dikenal sebagai bapak akuntansi. Lucas Paciolo inilah yang pertama kali menuliskan pelajaran mengenai akuntansi yang dituangkan di dalma bukunya, “ Summa De Arithmetica Geometrica Proportioni Et Proportionalite”.

Sistem pembukuan berpasangan ini sedikit banyak muncul sebagai hasil pengaruh pedagang Venesia. Pembukuan ini diciptakan sebagai alat pencatat atas semua sektor transaksi yang terjadi dalam proses perdagangan.

Akuntansi sendiri masuk ke Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Hanya saja, pengembangan ilmu akuntansi sendiri baru terjadi ketika Jepang mulai menguasai Indonesia. Dan ketika Indonesia sudah merdeka, mulailah dikirimkan beberapa ahli untuk belajar akuntansi ke Amerika Serikat. Itulah mengapa, pada saat ini Indonesia lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis Anglo Saxon daripada sistem kontinental.

Pada tahun 1952, seiring dengan semakin tingginya kebutuhan akuntansi di Indonesia maka beberapa perguruan tinggi yang sudah berdiri mulai membuka program pendidikan akuntansi di kampus mereka. Hal ini berlanjut dengan berdirinya Ikatan Akuntan Indonesia yang munucl pertama kali pada tahun 1953.



Manfaat Akuntansi



Secara umum, akuntansi dibuat sebagai media informasi ekonomi atas sebuah lembaga atau organisasi tersebut. informasi ini diberikan kepada mereka yang memiliki kepentingan atas arus transaksi lembaga tersebut, baik yang datang dari pihak eksternal maupun internal. Biasanya, laporan akuntansi ini diwujudkan dalam bentuk angka yang mengacu pada nilai mata uang yang digunakan.

Tujuan dari akuntansi itu sendiri ada dua macam. Kedua tujuan tersebut adalah :

    Perencanaan

Informasi keuangan yang disampaikan dalam laporan akuntansi, bisa digunakan sebagai landasan sebuah lembaga untuk menentukan strategi dan juga kegiatan mereka dalam jangka waktu tertentu. Hal ini terkait dengan kesehatan keuangan dan juga cadangan modal yang tersedia pada saat itu.

    Pengendalian

Proses kegiatan sebuah lembaga dapat diketahui tingkat efektivitas dan kesehatannya melalui laporan akuntansi. Sebuah lembaga yang sehat, akan memiliki laporan akuntansi yang positif, sementara lembaga yang kurang sehat, cenderung memiliki laporan keuangan negatif. Yaitu tingkat pengeluaran lebih tinggi daripada angka pemasukan yang didapatkan.

    Pertanggungjawaban

Apabila terdapat perbedaan pad beberapa sektor, maka melalui laporan akuntansi dapat ditelusuri dimana letak perbedaan tersebut. Seperti adanya selisih antara jumlah karyawan dengan besaran gaji yang harus dibayarkan.



Pemakai Akuntansi

 Sebagaimana tujuannya, laporan akuntansi ini dibuat sebagai salah satu sumber informasi kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memiliki kepentingan atas laporan tersebut. Beberapa pihak yang bisa dikategorikan sebagai pengguna akuntansi di antaranya adalah :

 Pihak Internal

Pihak internal adalah mereka yang berada dalam garis strukturan lembaga yang mengeluarkan laporan akuntansi tersebut. Seperti karyawan perusahaan, manajemen atau komisaris perusahaan.

Pihak Eksternal

    
    Pemilik dan calon pemilik

Pemilik membutuhkan laporan akuntansi ini sebagai alat indikator apakah perusahaan yang mereka miliki mengalami kemajuan atau tidak. Sementara, bagi calon pemilik laporan akuntansi ini berguna untuk mengetahui prospek atas perusahaan dimana mereka akan menanamkan modalnya.

      2. Kreditor dan calon kreditor

Informasi yang tercantum dalam laporan akuntansi akan menjadi dasar bagi penentuan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman. Dengan demikian, pihak kreditor bisa menentukan apakah pinjaman yang mereka berikan ditambah atau dikurangi. Demikian pula, pihak kreditor bisa menentukan tingkat resiko yang akan didapatkan dalam proses kredit yang mereka berikan pada sebuah perusahaan. 

      3. Pemerintah

Pemerintah memiliki kepentingan terhadap laporan akuntansi sebuah perusahaan. Hal ini terkait dengan tingkat pajak  yang akan dikenakan kepada perusahaan tersebut dan juga disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

Di sisi lain, pemerintah memiliki kepentingan untuk mengetahui perkembangan sebuah perusahaan. Khususnya dikaitkan dengan informasi yang akan disampaikan dalam laporan perkembangan pembangunan pada kantor Biro Pusat Statistik. 

      4.  Pelanggan

Pelanggan memiliki kepentingan terhadap laporan akuntansi, khususnya untuk mengetahui kinerja perusahaan. Sehingga apabila sebuah perusahaan menunjukkan gejala penurunan mereka memiliki waktu yang lebih untuk mencari perusahaan alternatif guna memenuhi kebutuhan mereka.